MANTAN Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengaku tidak simpati dengan sikap presiden Joko Widodo alias Jokowi yang terkesan diam saat tejadi konflik di Papua.
Menurutnya, Jokowi langsung bergerak jika ada satu peristiwa di pulau Jawa. Namun, berbanding terbalik jika ada peristiwa yang sama di Papua.
“Pemerintahan Jokowi jangan pura pura diam seakan membiarkan kondisi Papua sedang baik-baik saja. Saya kritik Jokowi “Anda” tidak layak jadi presiden yang negarawan jika ketika 1 peristiwa di Jawa langsung bereaksi tapi ribuan rakyat di Papua dibunuh, dibantai dan mengungsi serta ribuan pendatang di Papua menderita karena reaksi balasan dari rakyat Papua Jokowi “Anda”diam,” kata Pigai dikutip InilahJogja dari penyataan yang dikirimkan Senin 23 Januari 2023.
Kata Pigai, yang tinggal di Papua bukan hanya penduduk asli sana. Namun, ada masyarakat yang berasal dari pulau lain seperti Jawa, Sumatera dan lainnya.
“Yang menderita di Papua itu juga tidak hanya Papua, tetapi juga ada orang Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi yang satu Ras dengan Anda jika di lihat dalam potret berpolitik identitas,” urainya.
Menurutnya, kritikan itu ditulis bukan karena semata-mata ia membela orang Papua namun atas dasar kemanusiaan.
“Ini saya tulis atas nama kemanusiaan, keadilan dan perdamaian sebagai pembela hak asasi tanpa membeda-bedakan rakyat,” tegasnya.
Ia menilai, masa yang akan datang Papua akan lebih bahaya karena adanya diskriminasi politik.
“Saya menganalisa pada masa yang akan datang Papua akan lebih bahaya karena kejahatan aparat, diskriminasi politik, ekonom, perampasan sumber daya alam dan juga pemimpin Papua yang diperlakukan tidak adil secara sistematis. Jokowi harus ciptakan perdamaian abadi melalui dialog yang bermartabat,” demikian aktivis kemanusiaan ini mengakhiri. (gah/jil)
Discussion about this post