KEGIATAN dalam rangka syiar Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah ini semoga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Hal tersebut disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Pemkot Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono, mewakili Penjabat Walikota Yogyakarta, Sumadi, SH, MH, dalam acara Muhammadiyah Yogyakarta Festival (MY Fest) 2022, dihadiri Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta Drs H Akhid Widi Rahmanto, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Yogyakarta Hj Himmatus Suja’ah, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Yogyakarta dan Ketua PCM/PCA se-Kota Yogyakarta.
Disampaikan Yunianto, kegiatan bersamaan dengan memeringati Sumpah Pemuda ini bisa memajukan syiar pendidikan, keagamaan dan seni budaya di Kota Yogyakarta.
“Momentum muktamar dapat dijadikan silaturahmi dan kolaborasi dengan berbagai pihak,” kata Yunianto, yang berharap Muhammadiyah terus menebar manfaat kepada masyarakat melalui program-programnya.
Ke depan, kata Yunianto, Muhammadiyah dapat semakin mewarnai kehidupan Kota Yogyakarta. “Dan merangkul berbagai segmen masyarakat dengan latar belakang yang berbeda,” papar Yunianto, yang menambahkan kegiatan tersebut sukses untuk songsong Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah serta Milad Muhammadiyah.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta bersama Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kota Yogyakarta menggelar Muhammadiyah Yogyakarta Festival 2022 bertemakan “Meneguhkan Keistimewaan Yogyakarta Menuju Masyarakat Berkemajuan” di Monumen Serangan Oemoem (SO) 1 Maret Komplek Benteng Vredeburg Yogyakarta pada 28 – 29 Oktober 2022.
Disampaikan Ketua PDM Kota Yogyakarta, Drs H Akhid Widi Rahmanto, kegiatan tersebut sebagai bagian dari syiar muktamar yang diadakan PDM Kota Yogyakarta yang diikuti masyarakat.
“Kegiatan ini tidak hanya untuk Muhammadiyah, tapi juga untuk masyarakat, bangsa dan negara yang melibatkan masyarakat secara langsung,” kata Akhid.
Pada kesempatan itu, Ketua PDM Kota Yogyakarta berharap melalui kegiatan tersebut mudah-mudahan bisa menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.
“Ini adalah upaya Muhammadiyah untuk mencoba kembali ke dalam masyarakat agar lebih membumikan Muhammadiyah,” kata Akhid.
Bagi Akhid, syiar muktamar tidak harus dengan senang-senang. “Tapi senang-senang membaca Al-Qur’an,” tandas Akhid, yang mengapresiasi panitia dengan segala daya dan upaya hingga kegiatan terlaksana dengan baik.
Berkaitan dengan hal tersebut, disampaikan HS Giyok Sutanto mewakili panitia, digelar pula tadarus akbar khataman Al-Qur’an 30 Juz bersama santri-santri Pondok Tahfidz Al-Qur’an Ibnu Juraimi. “Ini salah satu pondok pesantren tahfidz putra di Yogyakarta yang mencetak kader hafidz Al-Qur’an,” kata Giyok Sutanto, yang juga Bendahara PDM Kota Yogyakarta.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Pemkot Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono, Ketua PDM Kota Yogyakarta Drs H Akhid Widi Rahmanto, Ketua PDA Kota Yogyakarta Hj Himmatus Suja’ah, tamu undangan, perwakilan majelis, lembaga dan ortom di lingkungan PDM Kota Yogyakarta terkesima dengan penampilan Lintang Sari Wardhana, siswi kelas 1 SD Muhammadiyah Sapen, yang menyanyikan lagu “Derap Berkemajuan” ciptaan Prof Dr H Haedar Nashir, MSi.
Selain itu menyimak dengan baik penampilan angklung siswa kelas1 – 5 SD Muhammadiyah Karangkajen Yogyakarta dan unjuk kebolehan Pimpinan Daerah (Pimda) 01 Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kota Yogyakarta.
Sebelum disampaikan ikrar Sumpah Pemuda oleh Ortom PDM Kota Yogyakarta, Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) PDM Kota Yogyakarta, Ahmad Ahid Mudayana, SKM, MPH, dalam orasi Sumpah Pemuda menyampaikan bahwa bersatunya seluruh pemuda menunjukkan pentingnya nasionalisme dan demokrasi.
“Persatuan dan kesatuan menjadi sebuah kunci untuk mewujudkan cita-cita menjadi bangsa yang merdeka,” ungkap Ahid Mudayana, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UAD.
Sebagai pemuda generasi penerus bangsa, kata Ahid, harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa ini. “Jangan sampai bangsa ini tergadaikan karena kepentingan kelompok tertentu, kepentingan oligarki maupun kepentingan bangsa lain,” papar Ahid.
Menurutnya, pemuda harus meneruskan perjuangan para pendahulu. “Untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang sesungguhnya, yaitu merdeka sebagai bangsa yang berdaulat,” ungkap Ahid.
Lebih lanjut disampaikan Ahid, penting bagi pemuda untuk terus mempererat persatuan dan kesatuan serta mencegah terjadinya polarisasi yang dapat merugikan bangsa ini di masa yang akan datang.
“Khairunnas anfa’uhum linnas, sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara,” kata Ahid.
Dalam MYFest 2022 ini digelar pula perlombaan yang diikuti siswa-siswi TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, guru, karyawan, takmir masjid dan masyarakat.
Perlombaan itu di antaranya adalah lomba mewarnai, menggambar, geguritan, cerkak, sesorah, pranatacara, adzan, dai, tilawah, karya tulis ilmiah dan band competition.
Hal itu menjadi momen silaturahmi sekaligus pengembangan kemampuan diri serta membangun jiwa kompetitif di antara para peserta lomba. (Fan)
Discussion about this post