PASCA raih penghargaan Smart City untuk kategori Kawasan Wisata Prioritas Nasional dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tahun 2021 lalu, Kabupaten Purworejo terus berupaya untuk mencetuskan inisiatif baru yang dapat menunjang kegiatan warga sehari-hari maupun pelaku bisnis melalui pemanfaatan platform digital.
Terbaru, Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Purworejo berkolaborasi dengan DOKU, platform pembayaran digital yang sudah berdiri sejak tahun 2007 untuk meluncurkan sebuah aplikasi bernama Larisi. Aplikasi asli Purworejo ini akan berfungsi sebagai pusat informasi, marketplace, media sosial dan juga dapat dipergunakan untuk melakukan transaksi pembayaran digital.
Rachma Kandini, VP SME Product & Technology DOKU mengungkapkan, dengan kapabilitas utama sebagai platform pembayaran, DOKU berharap kehadiran fitur uang elektronik di dalam aplikasi Larisi ini dapat mempermudah transaksi non-tunai sehari-hari dari warga Purworejo.
“Mulai dari transfer uang, pembayaran BPJS, pembelian token listrik, pengisian pulsa, pembayaran retribusi parkir, hingga belanja produk lokal unggulan yang dapat dijual langsung oleh pelaku UMKM di Purworejo melalui aplikasi,” ujarnya, Selasa (4/10/2022)
Aplikasi Larisi resmi diluncurkan hari ini bersamaan dengan layanan darurat 112 Purworejo dalam sebuah Forum Komunikasi Aspirasi Publik bertajuk ‘Critical Voice Point’ yang diadakan di Pendopo Kabupaten Purworejo. Acara peluncuran dan sosialisasi yang mengangkat tema “Transformasi Digital Menuju Purworejo Smart City” dihadiri oleh perangkat desa dari Kabupaten Purworejo.
Dalam sambutannya, Bupati Purworejo R. H. Agus Bastian, SE, MM, menyampaikan, sejak Purworejo masuk dalam program 150 Smart City nasional pada tahun 2021 dan ditetapkan sebagai Kabupaten Cerdas (Perda Nomor 6 Tahun 2022), kami terus melakukan upaya-upaya percepatan untuk mendukung keberhasilan transformasi digital, salah satunya adalah melalui aplikasi Larisi.
“Apabila eksosistem transaksi non tunai melalui Larisi Purworejo juga sudah terbentuk, maka akan memudahkan masyarakat dalam bertransaksi karena kita tidak harus membawa uang kemana-mana, tidak perlu mengantri di ATM untuk mengambil uang, tidak perlu repot mencari pengembalian pembayaran dan berbagai kemudahan lainnya,” ungkap Bupati.
“Kami menyadari tentu diperlukan upaya kita bersama untuk mewujudkan suatu ekosistem yang baru, yang apabila sudah terbentuk akan sangat memberikan kemudahan dan kenyaman,” imbuhnya.
Rachma menambahkan, manfaat pembayaran digital telah nyata dirasakan bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM di Indonesia.
“DOKU sebagai mitra teknologi dalam Aplikasi Larisi sangat bersyukur dapat dilibatkan secara aktif dan partisipatif untuk menghadirkan fitur uang elektronik sebagai sarana pembayaran digital bagi warga Purworejo. Sekaligus membantu pelaku UMKM di Purworejo untuk go digital dan menambah deretan UMKM yang sudah masuk ke ekosistem digital secara nasional,” terangnya.
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM yang sudah masuk ke dalam ekosistem digital mencapai 15,9 juta atau 24,9% dari total pelaku UMKM yang sekitar 65 juta unit. Selain itu kontribusi UMKM terhadap PDB nasional mencapai 61%. Data tersebut menunjukan masih banyak UMKM yang belum masuk ke ranah digital, dan masuknya UMKM ke ekosistem digital dapat menambah kontribusi UMKM terhadap ekonomi nasional.
Dalam peluncuran tersebut hadir pula Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Purworejo, Yudhie Agung Prihatno, S.STP., MM, mengatakan, kegiatan Critical Voice Point mengandung maksud menjadi event menyerap opini dan aspirasi publik di Kabupaten Purworejo, dan pada saat ini sekaligus sebagai sarana sosialisasi komponen Smart City kabupaten Purworejo berupa aplikasi Larisi Purworejo dan Layanan Darurat 112.
“Tujuan kegiatan adalah menjadikan Smart City Kabupaten Purworejo semakin nyata, infrastuktur semakin lengkap dan didukung oleh berbagai komponen masyarakat,” tuturnya.
Program Smart City sendiri menekankan kepada enam pilar utama kota cerdas yaitu smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment.
DOKU sebagai platform pembayaran yang telah terpercaya selama 15 tahun dalam membantu pelaku bisnis, baik dalam skala besar, menengah, hingga UMKM sangat mendukung pilar smart economy yang bertujuan untuk membangun ekosistem ekonomi digital yang dapat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Keseriusan DOKU untuk menggarap segmen UMKM tercermin dari hadirnya solusi bisnis yang didukung oleh fitur-fitur pembayaran inovatif khas UMKM Indonesia.
DOKU juga semakin memperkuat eksistensinya dengan melayani beragam jenis bisnis dengan beragam skala usaha dan bekerjasama dengan berbagai partner mulai dari swasta hingga pemerintah. (rth)
Discussion about this post