KAUM remaja dewasa ini memiliki perilaku yang tergolong bebas sehingga membutuhkan informasi-informasi terkait upaya preventif dari kader sesama atau di kalangan remaja.
Untuk mencegah remaja agar tidak berperilaku bebas pada 27-28 September 2022 di Kalimundu, Kalurahan Gadingharjo, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, diadakan penyuluhan terkait dengan pencegahan kekerasan dalam pacaran pada remaja Kalimundu bekerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Dalam kegiatan tersebut menghadirkan pemateri Suci Musvita Ayu, SKM, MPH dari FKM UAD, remaja Kalimundu dan Srihadi Joko Padmono (Kepala Dusun Kalimundu).
Disampaikan Srihadi Joko Padmono selaku Kepala Dusun Kalimundu, pencegahan harus diperketat mulai sedini mungkin. “Angka kekerasan dalam pacaran semakin hari semakin bertambah,” ungkap Srihadi Joko Padmono.
Berkaitan dengan hal tersebut, seperti disampaikan Suci Musvita Ayu, SKM, MPH, dibutuhkan adanya proteksi dini dari kekerasan dalam pacaran.
Bagi Suci Musvita Ayu, saat ini masih sering terjadi fenomena-fenomena kekerasan dalam pacaran. “Cukup banyak terjadi,” tandasnya.
Beberapa kasus, dijelaskan Suci, 1 dari 11 siswi SMA perempuan dan 1 dari 14 siswa SMA laki-laki mengalami kekerasan fisik dalam pacaran dalam kurun waktu setahun terakhir.
Dijelaskannya, sekitar 26 persen perempuan dan 15 persen laki-laki yang pertama kali menjadi korban kekerasan seksual, fisik dan lain-lain.
Remaja Kalimundu sangat antusias dan bersyukur dengan adanya kegiatan tersebut.
“Informasi baru bagi remaja sangat dibutuhkan sehingga dapat mengantisipasi adanya kekerasan dalam pacaran bagi yang memiliki pasangan,” ungkap Wawan, Ketua Pemuda Kalimandu. (Fan)
Discussion about this post