MAHASISWA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Padukuhan Krapyak Wetan, Kalurahan Sewon, Kapanewon Panggungharjo, Kabupaten Bantul, membagikan ember tumpuk.
Sebanyak 9 orang mahasiswa KKN UAD Divisi IV C.3 terdiri dari Gilang Bayu Pangestu, M Bagus Dwi, Nabila Izanita A, M Rizky Laksana, MHD Risky, Rahmad Islamiaty, Nurdin Hidayat, Vania Annora R dan Wiwid Saputri dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Arief Abdillah Nurusman, MSi, selama 2 bulan sejak 31 Maret 2022 hingga 16 Juni 2022 dalam masa pengabdian kepada masyarakat melaksanakan beberapa program kerja.
Satu di antaranya mengenalkan ember tumpuk, yang diserahkan langsung kepada Subarjo selaku Kepala Padukuhan Krapyak Wetan, Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul.
Ember tumpuk tersebut, dijelaskan Gilang Bayu Pangestu selaku Ketua KKN UAD Divisi IV C.3, merupakan alat pemroses pupuk yang dibuat dengan menyatukan 2 buah ember yang disusun bertingkat.
Menurut Gilang, ember tumpuk digunakan untuk mengolah sampah dengan bantuan larva Hi (Hermetia illucens) pada skala rumah tangga. Dan Hermetia illucens ini dikenal juga sebagai BSF (Black Soldier Fly) atau lalat tantara hitam.
Larva Hi, diterangkan Gilang, dapat membantu proses pengomposan aerob dan mempercepat proses penguraian sampah organik di reaktor tumpuk.
“Reaktor ember tumpuk juga memungkinkan aliran lindi terpisah dan material padat sehingga menghasilkan pupuk cair,” kata Gilang.
Metode ember tumpuk ini menggunakan peralatan sederhana dan murah diperoleh. “Teknologi ini sangat mudah diaplikasikan di rumah,” kata Gilang.
Ember tumpuk mampu mengola sampah organik menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan.
Dengan ember tumpuk, setiap orang dapat membuat pupuk organik yang murah dan mendukung lahan pertanian yang mulai kehilangan kesuburannya. (Fan)
Discussion about this post