KETUA umum Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) Reinhard Parapat mengutuk aksi unjuk rasa yang berujung anarkis yang terjadi pada hari ini.
Dirinya meminta, polisi bersikap tegas dan segera menangkap pelaku keonaran di Jakarta dan di wilayah lain pada hari ini.
Taki, sapaan akrab Reinhard Parapat menjelaskan, siapapun yang berbuat keonaran dan kekerasan dalam unjuk rasa di Indonesia harus berhadapan dengan hukum.
“Kami minta polisi menangkap pelaku pengeroyokan saudara Ade Armando. Selain itu polisi juga haru menangkap pelaku pembakaran kantor pos polisi di Pejompongan, Jakarta Pusat, kami mintakejar dan tangkap mereka semua!” ungkap dalam siaran pers Senin malam 11 April 2022.
Lebih lanjut dikatakan pendukung militan Jokowi sejak maju menjadi Gubernur DKI Jakarta ini, demonstrasi hari ini telah disusupi perusuh brutal, Hal itu, kata dia, bisa dilihat dari rentetan peristiwa yang terjadi hari ini.
“Saya yakin unjuk rasa murni hari ini telah dimanfaatkan oleh kepentingan politik tertentu yang ingin membuat chaos. Jika ini gerakan murni adik-adik mahasiswa saja, saya yakin tidak akan seperti ini akhirnya,” ucapnya.
Dia menduga, kelompok intoleran telah menunggangi aksi unjuk rasa hari ini. Mereka yang tidak ingin melihat negara ini aman sengaja menunggangi aksi yang dilakukan mahasiswa itu.
“Saya sudah wanti-wanti sejak awal. Hati-hati jika akan menggelar aksi unjuk rasa. Pasti akan ada penumpang gelap didalamnya. Dan hari ini terbukti juga,” jelas Taki.
Untuk itu, Taki berharap, pihak kepolisian tidak perlu lagi memberikan efek jera dengan cara memproses hukum para perusuh tersebut.
“Jika para perusuh itu memang membahayakan nyawa orang lain dilapangan. Polisi harus memberikan tindakan tegas dan terukur sesuai wewenang prosedural hukum yang berlaku dengan alat pengamanan yang dimilikinya tanpa ragu!” pungkasnya.
Sangat disayangkan unjuk rasa mahasiswa yang murni ini telah dirusak dan disusupi oleh provokator intoleran dan brutal, miris!
Diketahui, dalam aksi unjukrasa yang digelar hari ini tejadi pengeroyokan terhadap dosen Universitas Indonesia sekaligus penggiat media sosial Ade Armando.
Selain itu, pos polisi yang terlewat di Pejompongan juga dibakar orang tak dikenal. Tak hanya itu, seorang anggota polisi dari Detasemen Gegana Brimob Polda Sultra bernama Ipda Imam Agus Husein meninggal dunia lantaran bertugas mengamankan pengunjuk rasa di depan kantor DPRD Sulawesi Tenggara. (fat/zil)
Discussion about this post