Inilah Jogja
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Terkini
    • Sleman
    • Bantul
    • Kota Yogya
    • Gunung Kidul
    • Kulon Progo
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Internasional
  • Panemumu
  • Jepretanmu
  • Plesiran
INDEKS
  • Beranda
  • Terkini
    • Sleman
    • Bantul
    • Kota Yogya
    • Gunung Kidul
    • Kulon Progo
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Internasional
  • Panemumu
  • Jepretanmu
  • Plesiran
No Result
View All Result
Inilah Jogja
No Result
View All Result
Home Headline

Oleh-oleh Yogya Tak Hanya Bakpia, Ada Juga Roti Kembang Waru

13 Januari 2022
4 min read
0
Oleh-oleh Yogya Tak Hanya Bakpia, Ada Juga Roti Kembang Waru

Roti kembang waru khas Kotagede, DI Yogyakarta. @ foto Istimewa

YOGYAKARTA tak bisa dilepaskan dari sejarah masa lalunya. Dahulu, di Yogyakarta pernah berdiri kerajaan-kerajaan besar yang berjaya pada zamannya. Mataram kuno dan Mataram Islam menjadi dua kerajaan besar yang pernah berjaya di Yogyakarta.

Meski sama-sama bernama Mataram, keduanya merupakan kerajaan yang berbeda. Untuk peninggalan Mataram Islam, salah satu yang sekarang masih dapat dijumpai ialah makanan tradisional. Hidangan tersebut merupakan roti kembang waru yang dapat ditemukan di daerah ibu kota pertama kerajaan ini, yakni Kotagede.

Kampung Bumen yang terletak kurang lebih 500 meter sebelah timur laut pasar Kotagede merupakan salah satunya. Disini, terdapat 20 penghasil roti kembang waru yang beranggotakan 23 keluarga, salah satunya ialah pak Kanthi.

BACA JUGA

Budi Arie Minta KPK Kawal Program Koperasi Desa Merah Putih

Pergerakan Advokat Ingatkan Rezim Prabowo Cemerlang dalam Penegakan Hukum

Polda DIY Gelar Ziarah ke Makam Pahlawan

Menurut Pak Kanthi, pada zaman dahulu, roti ini biasa tersaji saat keraton yang sedang menggelar acara seperti mitoni, selapanan, tekanan, manten atau lamaran. Nama kembang waru di roti ini dikarenakan bentuknya yang menyerupai bunga waru.

Disekitar keraton Kotagede banyak pohon waru yang berbunga. Sayangnya, pohon itu tak produktif. Selain tak pernah berbuah, kayu pohon waru pun tak cocok bila dipergunakan untuk bahan konstruksi bangunan.

Juru masak kerajaan pun membentuk cetakan roti berasal bunga waru sebab mudah untuk ditiru. Serta memproduksi roti kembang waru sampai waktu ini karena meneruskan produksi dari ibunya dari semenjak dahulu.

Laki-laki yang mulai membentuk roti kembang waru sejak tahun 1965 ini menjelaskan, saat ini bahan penghasil roti sedikit mengalami perubahan. Bila zaman dulu memakai telur kampung serta tepung ketan, maka kini bahannya dari telur ayam petelur serta tepung terigu.

Sementara untuk pewanginya, jika dulu menggunakan daun pandan, kini memakai vanili. Meski demikian, rasa serta kualitasnya tetap terjaga mirip aslinya.

Untuk menjaga rasa serta kualitasnya, pak Kanthi, masih masih mengolah roti kembang waru masih memakai cara tradisional. Kompor untuk memasak roti ini masih memakai arang, bukan gas ataupun minyak. Pembuatan roti pun dilakukan menggunakan memasukkan adonan ke semacam oven tradisional. Dirinya yakin, cara inilah yang menjaga roti kembang waru permanen sama seperti aslinya.

Sesudah matang, maka adonan dikeluarkan dari oven dan jadilah roti kembang waru. Saat dimakan, roti ini begitu empuk dengan aroma yang wangi serta rasanya pun manis ditambah dengan varian rasa. Hingga kini, roti kembang waru masih banyak dipesan warga yang akan mengadakan acara. Harga yang ditawarkan kan pun tergolong murah. Pembeli cukup merogoh kocek Rp 2.000 per bijinya.

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD) memberdayakan UMKM pada tengah pandemi dengan terjun langsung ke kawasan produksi.

Maka dari itu pendekatan yang dipakai yaitu menggunakan metode secara langsung. Hal itu guna mencapai tujuan program yang mana untuk metode offline dengan turun ke lapangan membantu untuk membina UMKM.

Adapun program kerja yang dilakukan untuk UMKM diantaranya pembuatan serta pengelolaan media umum, pembuatan desain serta pencetakan label produk, pembuatan desain packaging produk, modifikasi rasa, pengisian konten akun media umum dan memfoto produk UMKM.

KKN alternatif 76 tahun ini berbasis offline. KKN yang dibimbing Titisari Juwitaningtyas, STP., M.Sc. Tak jarang dosen Teknologi Pangan itu ikut serta membantu pada saat melakukan pembimbingan UMKM di lokasi produksi roti kembang waru.

Program KKN alternatif 76 ini berlangsung selama dua bulan. Dimulai pada 11 November 2021 sampai 11 Januari 2022 lalu. Selama itu peserta KKN mengidentifikasi problematika yang terjadi di UMKM sebagai mitra KKN unit IC II.

Secara keseluruhan KKN KKN unit IC II berjalan dengan lancar. Harapannya, mampu meningkatkan omset pembuat roti. Pada dasarnya, seluruh sektor terdampak Covid-19.

Dengan permasalahan tersebut, Unit KKN IC II melakukan pendampingan pada pemasaran produk melalui media umum.Sementara pemasaran secara online membantu produk UMKM bisa di jangkau oleh konsumen yang lebih luas.

Pada kesempatan ini, Unit KKN IC II juga membantu mitra UMKM membentuk, mengembangkan serta cara memakai sosial media yang sedang marak pada era 4.0 ini. Setelah membentuk media pemasaran yang menarik serta mendampingi mitra dalam memakai media tersebut diharapkan pemasaran produk di mitra KKN bisa menjadi normal kembali.

Oleh: Mahasiwa KKN Alternatif 76 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

(daf/yul)

Tags: Bakpia YogyaKKN UADroti Kembang WaruUADuniversitas Ahmad Dahlan
ShareTweetSend

Related Posts

Mahasiswa KKN Anak Bangsa Unit I.A.2 Menciptakan Solusi Lingkungan Lewat Program Pengelolaan Sampah
Peristiwa

Mahasiswa KKN Anak Bangsa Unit I.A.2 Menciptakan Solusi Lingkungan Lewat Program Pengelolaan Sampah

5 Maret 2024
KKN UAD XXI.C.2 Lakukan Program Penomeran Rumah di Dusun Jumblangan Selatan, Banjarsari, Samigaluh
Peristiwa

KKN UAD XXI.C.2 Lakukan Program Penomeran Rumah di Dusun Jumblangan Selatan, Banjarsari, Samigaluh

1 Maret 2024
KKN UAD Selenggarakan Pendampingan Pemasaran E-Commerce bagi PKK Padukuhan Duwuran
Peristiwa

KKN UAD Selenggarakan Pendampingan Pemasaran E-Commerce bagi PKK Padukuhan Duwuran

28 Februari 2024

Discussion about this post

Populer

  • Polda DIY Bongkar Penipuan Miliaran Rupiah Berkedok Perjalanan Umroh

    Polda DIY Bongkar Penipuan Miliaran Rupiah Berkedok Perjalanan Umroh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makan Bergizi Gratis dan Sekolah Gratis di SMK Mandiri 02 & SMA Mandiri Balaraja Patut Dicontoh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT Arka Daya Dhaksinarga Resmi Berdiri di Kawasan Industri Kulonprogo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polresta Yogyakarta Tutup Outlet 23

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Pekerja Kontruksi Bantul Geruduk Kantor Merak Jaya Beton dan ULP Kabupaten Bantul

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

Temukan Teknologi Terbaru Percetakan hanya di Jogja Printing Expo 2025

Temukan Teknologi Terbaru Percetakan hanya di Jogja Printing Expo 2025

21 Mei 2025
Budi Arie Minta KPK Kawal Program Koperasi Desa Merah Putih

Budi Arie Minta KPK Kawal Program Koperasi Desa Merah Putih

21 Mei 2025
Pergerakan Advokat Ingatkan Rezim Prabowo Cemerlang dalam Penegakan Hukum

Pergerakan Advokat Ingatkan Rezim Prabowo Cemerlang dalam Penegakan Hukum

21 Mei 2025
Pameran Food & Beverage Terbesar Resmi Dibuka 21-24 Mei 2025 di JEC

Pameran Food & Beverage Terbesar Resmi Dibuka 21-24 Mei 2025 di JEC

21 Mei 2025
Polda DIY Gelar Ziarah ke Makam Pahlawan

Polda DIY Gelar Ziarah ke Makam Pahlawan

20 Mei 2025
Inilah Jogja

Semangat "Jogja Kembali". Menampilkan berbagai berita yang ada di Yogyakarta. Mencerdaskan masyarakat Yogyakarta melalui program membaca.

Kategori

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak
  • Indeks

© 2020 Inilahjogja

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Terkini
    • Sleman
    • Bantul
    • Kota Yogya
    • Gunung Kidul
    • Kulon Progo
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Internasional
  • Panemumu
  • Jepretanmu
  • Plesiran

© 2020 Inilahjogja