Inilah Jogja
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Terkini
    • Sleman
    • Bantul
    • Kota Yogya
    • Gunung Kidul
    • Kulon Progo
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Internasional
  • Panemumu
  • Jepretanmu
  • Plesiran
INDEKS
  • Beranda
  • Terkini
    • Sleman
    • Bantul
    • Kota Yogya
    • Gunung Kidul
    • Kulon Progo
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Internasional
  • Panemumu
  • Jepretanmu
  • Plesiran
No Result
View All Result
Inilah Jogja
No Result
View All Result
Home Headline

BUMN Watch Minta Penegak Hukum Tak Main-main Bongkar Bisnis PCR

6 November 2021
3 min read
0
BUMN Watch Minta Penegak Hukum Tak Main-main Bongkar Bisnis PCR

Naldy Nazar Haroen. @ foto InilahJogja

KETUA Koordinator BUMN Watch Naldy N Haroen SH MH meminta aparat penegak hukum tidak main-main dalam membongkar bisnis Polymerase Chain Reaction (PCR) yang diduga melibatkan saudara maupun menteri Joko Widodo atau Jokowi.

“Saya meminta aparat hukum turun tangan untuk membongkar kasus ini dengan serius. Hukum harus ditegakkan secara adil,” kata Naldy kepada wartawan Sabtu 6 November 2021.

Dia lantas mengomentari pernyataan staf khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga yang menyebut Yayasan Adaro Bangun Negeri yang dipimpin Boy Sadikin (kakak Erick Thohir) memang memiliki saham sebesar 6 persen di PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

BACA JUGA

Pelapor Roy Suryo Cs Minta Polres Jakarta Pusat Tindaklanjuti Laporan

Bos Sritex jadi Tersangka Korupsi Kredit Bank Rugikan Negara Rp 692 Miliar

Usai Bareskrim Nyatakan Ijazah Jokowi Asli, ReJO Minta Polres Jakpus Tindak Lanjuti Laporan Pemuda Patriot Nusantara

Pengakuan Arya, hingga saat ini PT GSI hanya menyediakan sekitar 2,5 persen dari total tes PCR di Indonesia yang sudah mencapai 28,4 juta.

“Pernyataan Arya adalah semacam pengakuan bahwa Erick memang terlibat dalam masalah PCR. Soal besar kecilnya saham atau besar kecilnya suatu proyek yang dikerjakan bukanlah menandakan tidak terlibatnya seorang pejabat dalam suatu perusahaan,” tambah Naldy.

Menurutnya, masyarakat tidak akan pernah tahu apa argument yang dilakukan perusahaan di balik bisnis itu.

“Yang jelas Erick sebagai menteri atau pejabat pemerintah dan sebagai regulator yang membuat regulasi tidak boleh terlibat sebagai operator baik lansung atau tidak langsung,” ungkap Naldy.

Lebih lanjut Naldy menjelaskan, alangkah naifnya jika ada keluarga pejabat atau menteri yang terlibat dalam bisnis PCR.

“Apalagi yang terlibat di perusahaan itu adalah saudara kandungnya sendiri. Tetap saja namanya KKN,” ucap Naldy.

Lebih lanjut dikatakannya Naldy, jadi pernyataan Arya tersebut sudah cukup sebagai bukti keterlibatan Erick dalam kasus PCR ini.

“Sudah cukup bagi presiden untuk memberhentikan Erick. Tidak usah orang-orang sekeliling Erick melakukan pembelaan lagi,” lanjutnya.

Naldy menegaskan, saat ini masyarakat Indonesia tidak bodoh. Persoalan Erick tidak mengurus yayasan Adaro lagi itu lain masalah.

“Yang jelas ada saudaranya yang terlibat disitu (bisnis PCR),” tegas Naldy.

Naldy pun mengumpamakan, apabila ada anak, saudara atau kerabat presiden Jokowi berbisnis sudah pasti masyarakat mengaitkan juga dengan jabatan yang di embannya.

Hal ini sama saja dengan yang dialami Erick Thohir. Dia belum tentu terbukti terlibat dalam hal ini. Namun ada saudara kandungnya yang main bisnis PCR ini.

“Itulah hukum masyarakat, tapi Alhamdulillah sampai saat ini presiden Jokowi tidak pernah kita mendengar adanya keterlibatan keluarganya yang terlibat dengan bisnis di pemerintahan,” tambahnya.

Dirinya menyebut, seharusnya menteri yang terlibat bisnis PCR baik langsung maupun tidak punya rasa malu.

“Seharusnya menteri punya rasa malu yang tinggi. Dan dia sebaiknya mengundurkan diri. Atau dipecat oleh presiden Jokowi,” pungkas Naldy Nazar Haroen.

Sebelumya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menampik Erick terlibat dalam bisnis tes PCR.

Menurut Arya, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), perusahaan penyedia tes Covid-19 yang dikaitkan dengan Erick hingga saat ini hanya melakukan 700.000 tes PCR. Angka itu hanya sekitar 2,5 persen dari total tes PCR di Indonesia yang sudah mencapai 28,4 juta.

“Jadi kalau dikatakan bermain, kan lucu ya, 2,5 persen gitu. Kalau mencapai 30 persen atau 50 persen itu oke lah bisa dikatakan bahwa GSI ini ada bermain-main. Tapi hanya 2,5 persen,” ujar Arya kepada media.

Selain itu, sebagian saham GSI memang dipegang oleh Yayasan Adaro Bangun Negeri sebesar 6 persen. Adapun Yayasan Adaro Bangun Negeri berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (Adaro), perusahaan yang dipimpin oleh Boy Thohir, saudara Erick Thohir.

“Yayasan kemanusiaan Adaronya hanya 6 persen (kepemilikan saham). Jadi bisa dikatakan yayasan kemanusiaan Adaro ini sangat minim berperan di tes PCR,” kata dia.

Arya menyebut, jika Erick sendiri sudah tidak aktif di Yayasan Adaro Bangun Negeri sejak diangkat menjadi Menteri BUMN. (daf/zil)

Tags: bisnis PCRbumn watchmenteri bisnis PCSnaldy HaroenNaldy nazar haroen
ShareTweetSend

Related Posts

Aliansi Masyarakat Pencari Keadilan ajak Masyarakat Kawal Kasus Ferdy Sambo di Pengadilan
Headline

Aliansi Masyarakat Pencari Keadilan ajak Masyarakat Kawal Kasus Ferdy Sambo di Pengadilan

11 Oktober 2022
Jokowi Beberkan 3 Strategi Besar Ekonomi
Headline

Jokowi Diminta Copot 2 Menteri, Ini Dia Orangnya

9 November 2021
Saiful Anam: Sulit Katakan 2 Menteri Jokowi Tak ada Keterkaitan Bisnis PCR
Headline

Saiful Anam: Sulit Katakan 2 Menteri Jokowi Tak ada Keterkaitan Bisnis PCR

9 November 2021

Discussion about this post

Populer

  • Polda DIY Bongkar Penipuan Miliaran Rupiah Berkedok Perjalanan Umroh

    Polda DIY Bongkar Penipuan Miliaran Rupiah Berkedok Perjalanan Umroh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Usai Bareskrim Nyatakan Ijazah Jokowi Asli, ReJO Minta Polres Jakpus Tindak Lanjuti Laporan Pemuda Patriot Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makan Bergizi Gratis dan Sekolah Gratis di SMK Mandiri 02 & SMA Mandiri Balaraja Patut Dicontoh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT Arka Daya Dhaksinarga Resmi Berdiri di Kawasan Industri Kulonprogo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polresta Yogyakarta Tutup Outlet 23

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

Pemuda Patriot Nusantara Pelapor Roy Surto Cs Jalani Pemerikasaan di Polres Jakarta Pusat

Pelapor Roy Suryo Cs Minta Polres Jakarta Pusat Tindaklanjuti Laporan

22 Mei 2025
Bos Sritex jadi Tersangka Korupsi Kredit Bank Rugikan Negara Rp 692 Miliar

Bos Sritex jadi Tersangka Korupsi Kredit Bank Rugikan Negara Rp 692 Miliar

22 Mei 2025
Jokowi Hadiri Pernikahan Putra Bungsu Darmizal

Usai Bareskrim Nyatakan Ijazah Jokowi Asli, ReJO Minta Polres Jakpus Tindak Lanjuti Laporan Pemuda Patriot Nusantara

22 Mei 2025
Perempuan Bajo Bangkit Lewat Legalitas Usaha dan Pertanian Keluarga

Perempuan Bajo Bangkit Lewat Legalitas Usaha dan Pertanian Keluarga

22 Mei 2025
Jokowi Resmi Laporkan 5 Orang ke Polda Metro Jaya Buntut Tuduhan Ijazah Palsu

Bareskrim Tegaskan Ijazah Jokowi dari UGM Asli

22 Mei 2025
Inilah Jogja

Semangat "Jogja Kembali". Menampilkan berbagai berita yang ada di Yogyakarta. Mencerdaskan masyarakat Yogyakarta melalui program membaca.

Kategori

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak
  • Indeks

© 2020 Inilahjogja

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Terkini
    • Sleman
    • Bantul
    • Kota Yogya
    • Gunung Kidul
    • Kulon Progo
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Internasional
  • Panemumu
  • Jepretanmu
  • Plesiran

© 2020 Inilahjogja