SETIAP kita harus mengambil peran. Setiap warga Muhamadiyah, terlebih lagi para akademisi, harus ikut berperan dalam menangani berbagai masalah yang multidimensi akibat pandemi covid-19.
Hal tersebut disampaikan dr H Agus Taufiqurrahman, Sp.S, M.Kes, dalam pengajian virtual yang diselenggarakan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dalam rangka menyambut Milad Muhammadiyah ke-112 tahun Hijriyah melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara live di channel YouTube Universitas Ahmad Dahlan, Sabtu (17/6/2021).
“Para tokoh Muhammadiyah di masa lalu telah memberikan keteladanan dalam mendirikan serta merawat bangsa dan negara,” kata Agus Taufiqurrahman, yang menerangkan sudah saatnya generasi sekarang ini melanjutkan perjuangan tersebut.
Ketua PP Muhammadiyah, dr H Agus Taufiqurrahman, Sp.S, M.Kes, mengingatkan kepada para peserta pengajian yang notabene civitas akademika UAD untuk mensyukuri anugerah nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kampus UAD.
“Kesyukuran tersebut harus diwujudkan dengan melakukan hal-hal yang baik, dengan karya-karya terbaik untuk negara, umat dan bangsa,” tandasnya.
UAD yang saat ini memiliki Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Fakultas Agama Islam (FAI), diharapkan Agus Taufiqurrahman, mampu menjadi pusat informasi serta edukasi untuk masyarakat. “Juga memproduksi berita-berita yang haq untuk melawan informasi hoax yang bertebaran di media sosial dan masyarakat,” katanya.
Akibat termakan isu hoax inilah, dikatakan Agus Taufiqurrahman, tidak sedikit yang mengalami dampak berbahaya akibat pandemi Covid-19.
Menurut Agus, masih banyak yang memandang virus tersebut biasa saja, bahkan kematian yang angkanya lebih dari 60.000 jiwa hanya dibaca semata-mata sebagai data statistik. “Bukan angka jiwa yang harus dilindungi,” kata Agus Taufiqurrahman, yang mengingatkan warga persyarikatan Muhammadiyah untuk mematuhi fatwa dan tuntunan dari Majelis Tarjih dan Tajdid maupun Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.
“Khususnya yang berkaitan dengan percepatan penanganan Covid-19 maupun ibadah idul qurban di tengah pandemi,” ungkapnya.
Muhammadiyah dari dulu hingga sekarang, dikatakan Agus Taufiqurrahman, juga berkomitmen dan istiqomah membantu
serta memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi bangsa.
Ketika seperti sekarang ini negara membutuhkan rumah sakit, Muhammadiyah melalui RS PKU menyediakan rumah sakit. “Bahkan sebagian asrama kampus dijadikan sebagai shelter,” tandasnya.
Pada saat masyarakat membutuhkan bantuan sosial keagamaan, Muhammadiyah tidak absen membantu dalam seluruh aspek. Bahkan, anak-anak muda relawan yang tergabung dalam Kokam, MDMC dan MCCC berjibaku mengantar jemput pasien Covid-19 hingga memakamkan jenazah sampai dinihari. “Trenyuh, ketika mendengar satu tim turut memakamkan hingga delapan jenazah dalam satu hari,” terang Agus Taufiqurrahman.
Dikatakannya, warga persyarikatan Muhammadiyah harus yakin dan sungguh-sungguh untuk berbuat baik. “Dalam hal ini untuk membantu mencari jalan keluar akibat pandemi Covid-19,” kata Agus Taufiqurrahman. (Fan)
Discussion about this post