UNIVERSITAS Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta bersama IKIP Muhammadiyah Maumere, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sains Kabupaten Sikka, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Sikka, mengadakan Focus Group Discussion (FGD) secara Zoom Meeting bertemakan “Augmented Reality Education” dibuka oleh Marthen Luther Adji, SE, Sekretaris Kepala Dinas PKO Kabupaten Sikka, Maumere, NTT, Sabtu (17/4/2021).
“Tidak dapat dihindari bahwa harapan pada peningkatan kualitas pendidikan di bidang sains juga semakin tinggi seiring dengan perkembangan teknologi dunia saat ini,” kata Marthen Luther Adji, SE.
Menurutnya, cara berfikir yang berbeda dan kompetensi yang berbeda perlu diantisipasi dalam pembelajaran yang berbeda. “Baik dari pendekatan pembelajaran maupun media yang digunakan,” terangnya.
FGD ini menjadi sangat penting. Dan masukan dari pihak yang berkentingan seperti Dinas PKO Kabupaten Sikka, MGMP Sains Kabupaten Sikka, Perguruan Tinggi dan pakar pendidikan akan menjadi dasar prototyping Augmented Reality yang baik.
Narasumber dalam FGD tersebut adalah Dr Winarti, M.Pd.Si (media berbasis AR untuk peningkatan HOTS pada pembelajaran sains SMP), Abubakar Sidik, S.Pd (permasalahan dan solusi pembelajaran sains SMP di Sikka pada masa pandemi), Dian Artha Kusumaningtyas, M.Pd.Si (kebijakan Kemdikbud dalam peningkatan kualitas sekolah), Erwin Prasetyo, M.Pd (peran Perguruan Tinggi dalam pelaksanaan pembelajaran online di Sikka).
Augmented Reality (AR) sebagai salah satu teknologi terdepan dalam bidang informasi dan komunikasi telah memberikan berbagai peluang untuk menjembatani kesenjangan dalam kualitas pendidikan tersebut.
Juga memungkinkan untuk dipakai sebagai media pembelajaran sains yang dapat mendorong berbagai kinerja pembelajaran termasuk dalam bidang sains.
Media ini juga dapat dipasang (embedded) dalam telepon cerdas meski tidak ada internet. Sehingga pemanfaatannya menjadi salah satu solusi dalam pembelajaran termasuk di Sikka, terutama jika tidak ada akses internet.
Untuk dapat dikembangkan AR yang relevan dengan kebutuhan sekolah di Sikka, FGD ini menjadi penting.
Seperti dijelaskan Prof Dr Dwi Sulisworo MT, AR ini memungkinkan untuk dipakai sebagai media pembelajaran sains yang dapat mendorong berbagai kinerja pembelajaran. “Termasuk bidang sains,” tandas Dwi Sulisworo, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan UAD Yogyakarta.
Di sisi lain Dwi Sulisworo mengatakan, tema FGD tersebut secara spesifik mengupas permasalahan pembelajaran sains SMP di Indonesia Timur.
Selaku Ketua Peneliti Augmented Reality pada wilayah rendah akses internet, Dwi Sulisworo mengatakan bahwa selama masa pandemi Covid-19 hampir semua daerah di Indonesia termasuk Kabupaten Sikka telah menerapkan kebijakan pembelajaran online.
Dalam penelitian yang beranggotakan Dr Trikinasih Handayani MSi (Dekan FKIP UAD) dan Dyan Artha Kusumaningtyas, MPd.Si (Dosen FKIP UAD), terungkap tidak semua sekolah dapat melaksanakan pembelajaran online. “Karena akses internet tidak merata,” kata Dwi Sulisworo.
Meski siswa memiliki telepon cerdas, namun tidak ada internet, maka pembelajaran tidak dapat berjalan secara efektif
Dengan adanya realitas tersebut, Dwi Sulisworo menyarankan agar dapat dikembangkan AR yang relevan dengan
kebutuhan sekolah di Sikka. (Fan)
Discussion about this post