EDISI podcast kesebelas kanal studio “Kutunggu di Pojok Ngasem” yang memperbincangkan seputar gerak langkah Paniradya Kaistimewan DIY selama masa pandemi Covid-19 menghadirkan narasumber Paniradya Pati Kaistimewan Pemda DIY Aris Eko Nugroho, SP, M.Si.
Obrolan podcast ini dilakukan dalam protokol kesehatan dengan menjaga jarak, pengecekan temperatur tubuh, mengenakan masker serta mencuci tangan secara benar. Adapun pengambilan foto tanpa mengenakan masker sebatas untuk dokumentasi-arsip semata dan dikenakan kembali setelah sesi pengambilan foto selesai.
Pada saat bersamaan juga ada presentasi tunggal satu karya di dinding studio, yang mempresentasikan karya series “Belajar” dari seniman-perupa Sabar Jambul pada 8-18 Maret 2021.
Karya series “Belajar” terdiri dari karya “Time is Study” dan “Life is Study”.
Untuk kunjungan langsung terbatas harus mematuhi protokol kesehatan yang ada serta melakukan reservasi terlebih dahulu untuk memastikan sesi waktu kunjungan yang tersedia, dengan menghubungi Biro 3 Universitas Widya Mataram Yogyakarta: Wahyu Tri Widodo No HP 085328081332.
Sabar Jambul ini memunculkan perspektif-imajinasi anak-anak dalam dunianya. Juga membawa dalam pengembaraan, bagaimana mereka bereaksi terhadap lingkungan, tempat mereka tumbuh dan proses pertumbuhan anak saat ini dan pada saat bersamaan menggugah ingatan masa kecilnya: dunia anak-anak adalah dunia bermain.
Bagi Jambul, menggambar-melukis adalah kesenangan yang sudah dilakukannya secara otodidak sejak masa kanak-kanak. Ini memberikan keleluasaan baginya untuk tidak terkekang dalam pakem maupun kerumitan-kerumitan yang ada dalam dunia menggambar-melukis.
Baginya, menggambar-melukis adalah visualisasi imajinasi yang ada di benaknya. Bahkan, dalam visual yang paling sedehana. Selebihnya adalah kegembiraan.
Di awal berkaryanya sekitar tahun 2000-an saat memutuskan untuk total berkesenian, Jambul lebih banyak mengeksplorasi tradisi dunia pewayangan serta obyek-figur manusia dan binatang.
Baru pada tahun 2015 Jambul mengambil perspektif dunia anak-anak dalam kekaryaannya. Dalam rentang waktu 2015-2017 karya-karyanya yang banyak memperbincangkan dunia anak-anak dengan kepolosan, kesederhanaan dan kemurnian mereka dipresentasikan dalam pameran tunggal bertajuk “151617” di Tembi Rumah Budaya Bantul.
Dalam dua tahun terakhir, selain karya series “Anak-anak”, Sabar Jambul mulai mengeksplorasi karya series lainnya dengan tema “Belajar”, dengan menyandarkan bahwa pada dasarnya setiap waktu dalam hidup adalah belajar dan belajar. Bisa belajar pada siapapun, kapanpun, dan di manapun.
Dunia anak-anak menjadi inspirasinya untuk berkarya di mana buku, kertas menjadi salah satu sarana belajar terdekat anak-anak selain lingkungan sekitar, alam dan ilmu pengetahuan.
Sebagaimana dikatakan Johan Huizinga, manusia adalah makhluk yang bermain (homo ludens) dunia anak-anak adalah dunia bermain. Dan juga belajar. (*/Fan)
Discussion about this post