KETUA KPU Sleman, DIY Trapsi Haryadi mengatakan, tingkat partisipasi masyarakat Sleman dalam Pilkada 2020 hanya 75,82 persen. Padahal, KPU Sleman menargetkan 80 persen partisipasi masyarakat.
“Meskipun tidak memenuhi target, partisipasi (75 persen-red) lebih besar dari tahun 2015 yang partisipasinya pemilih hanya 72 persen,” jelasnya, Selasa 15 Desember 2020.
Trapsi meyakini pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab masyarakat tak menggunakan hak pilihnya di Pilkada 2020.
“Ada sembilan kapanewon di Sleman dengan tingkat persentase partisipasi di atas 90% di antaranya Kapanewon Minggir, Moyudan, Turi, Tempel, dan Prambanan,” ucapnya. (zal/kus)
Discussion about this post