HUMAS pemerintah harus menjadi pemuas dahaga informasi publik. Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Dukungan Kerja Kabinet Sekretariat Kabinet (Deputi DKK) Thanon Aria Dewangga saat membuka forum silaturahmi dan koordinasi humas kementerian/lembaga (K/L), Kamis (1/10) siang, di Jakarta.
Di era informasi ini, disampaikan Thanon Aria, publik sangat haus akan informasi. Namun, alat penghapus dahaga informasi tersebut sekarang ini sudah banyak. Selain media pemerintah, terdapat juga media konvensional, media sosial, maupun media non-pemerintah lainnya.
“Tantangannya untuk kita sebagai media pemerintah adalah, sudah cukupkah kita memenuhi dahaga publik terhadap informasi?” tanya Thanon kepada peserta yang hadir dalam forum virtual tersebut.
Untuk bisa menjadi pilihan alat pemuas dahaga publik terhadap informasi, Deputi DKK menyampaikan tiga hal yang harus dilakukan oleh humas pemerintah, yaitu AIR (Akomodatif, Inovatif, dan Responsif).
“Tiga poin yang menurut saya sangat penting: AIR. Seperti air yang mengalir,” kata Deputi Bidang Dukungan Kerja Kabinet.
Akomodatif, yaitu pimpinan humas pemerintah harus mau mendengar masukan dari staf bahkan publik. “Sekali-sekali memosisikan diri sendiri menjadi staf atau publik, memosisikan diri menjadi publik, menjadi konsumen. Dengan demikian, kita akan mudah memahami apa yang diinginkan,” kata Thanon Aria.
Inovatif, yaitu terbuka terhadap dinamika. Informasi berjalan cepat dan berdampak terhadap dinamika. “Bila kita tidak dinamis, saya yakin kita akan ditinggal. Dengan melahirkan inovasi-inovasi baru, publik tidak akan bosan dan selalu akan menanti informasi-informasi yang kita keluarkan,” ungkap Deputi DKK.
Responsif, yaitu berusaha untuk melakukan komunikasi dua arah. Namun diakui Thanon, masih banyak humas pemerintah yang belum bisa melakukan hal ini karena faktor 5M (Men, Machines, Money, Methods, and Materials).
“Niscaya, bila kita mengikuti pola AIR tadi dan kita mampu mengontrolnya, masyarakat atau publik akan terpuaskan dahaganya terhadap informasi. Dan pada akhirnya akan tumbuh rasa percaya (trust),” tandas Deputi Bidang Kerja Kabinet.
Dalam forum yang digagas oleh Humas Sekretariat Kabinet bekerja sama dengan Staf Khusus Bidang Komunikasi/Juru Bicara Presiden ini, Thanon Aria juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi humas pemerintah adalah waktu yang berjalan sangat cepat. Untuk itu ia mengajak peserta yang hadir untuk menggunakan waktu secara efektif dan efisien sehingga bisa mengontrol sendi-sendi kehidupan.
“Who controls the past, controls the future: who controls the present controls the past,” demikian Thanon Aira menyitir sastrawan Inggris George Orwell.
Selain Deputi Bidang Dukungan Kerja Kabinet, forum silaturahmi dan koordinasi ini juga menghadirkan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi/Juru Bicara Presiden M. Fadjroel Rachman serta Asisten SKP Bidang Komunikasi – Gugus Tugas Pengembangan Jaringan K/L, Komunitas, dan Data Digital Irendra Radjawali sebagai pembicara. (sal/fia)
Discussion about this post