EVAKUASI ternak warga menjadi salah satu prioritas mitigasi bencana selain lansia, ibu hamil, balita dan kaum difabel setelah Merapi meningkat status lewel siaga.
Upaya evakuasi ternak yang dilakukan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten berhasil menyelamatkan 96 ekor sapi milik warga Balerante dibawa ke bawah menuju lokasi yang lebih aman.
Kepada Tim Pemberitaan Dinas Kominfo Klaten Sekretaris DPKPP Klaten Mursito menjelaskan evakuasi ternak menjadi tugas pemerintah agar masyarakat tenang di pengungsian. Maka harta penduduk berupa ternak juga harus diselamatkan.
“Hingga kemarin Kamis 12/11/2020 petugas bisa mengevaluasi 96 sapi milik warga Balerante, Kemalang, Klaten. Rincian nya 6 pejantan, 47 betina, dan 20 pedet. Sebanyak 23 dari 47 sapi betina dalam kondisi bunting. Ternak itu milik warga Dusun Ngipiksari, Gondangrejo, Ngelo, Sukorejo dan Gondang. Nanti ternak ini dikumpulkan sesuai kelompok ternak sehingga mudah penanganannya” jelas Mursito hari ini.
Ditambahkan tahap awal evakuasi ternak dilakukan di Desa Balerante. Tahap berikutnya yang akan dievakuasi adalah ternak warga Desa Sidorejo dan Tegalmulyo. Dua desa tersebut termasuk wilayah yang rawan bencana karena nya paling dekat dengan Merapi di radius 5 km.
“Khusus ternak sapi dari Desa Sidorejo dan Tegalmulyo akan dibuatkan kandang terpal. Karena habis dievakuasi kemungkinan sapi itu akan disuntik agar tidak stres” pungkasnya. (kla/seno)
Discussion about this post