PARTAI Demokrat memberikan sanksi pemecatan kepada sejumlah kader yang terkait Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) atau kudeta terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan pemecatan sudah sesuai keputusan dan rekomendasi Dewan Kehormatan PD.
“Dengan diberhentikan tetap dan dicabutnya keanggotaan Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib dan Ahmad Yahya, serta Marzuki Alie, maka hak dan kewajibannya sebagai Anggota Partai Demokrat tidak berlaku lagi, termasuk larangan bagi mereka untuk menggunakan seragam, atribut, simbol, lambang dan identitas Partai Demokrat,” kata Herzaky dalam keterangan tertulis yang disampaikan pada Jumat (26/2/2021) kemarin.
Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Herzaky melanjutkan, menganggap nama-nama tersebut telah melakukan perbuatan buruk sehingga merugikan partai. Tingkah laku buruk tersebut dilakukan dengan cara mendiskreditkan, mengancam, menghasut, mengadu domba, melakukan bujuk rayu dengan imbalan uang dan jabatan.
Selain itu, kata Herzaky, ada pula upaya menyebarluaskan kabar bohong dan fitnah serta hoaks kepada kader dan pengurus Partai Demokrat di tingkat pusat. Mereka menyebut Partai Demokrat sudah gagal.
Sebelum dilakukan pemecatan, kata Herzaky, pihak Partai Demokrat sudah berupaya berkomunikasi dengan salah satu kadernya yaitu Jhoni Allen Marbun. Ia dituding oleh partai sebagai salah satu aktor utama dalam upaya menggulingkan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurut Herzaky, poin yang dituntut oleh Jhoni tidak masuk akal dan bertentangan dengan konsolidasi internal. Para pengurus dan kader, kata dia, marah atas upaya yang dilakukan untuk mendongkel AHY.
“Para pelaku GPK-PD itu menghambat kerja-kerja politik untuk memperjuangkan harapan rakyat,” kata Herzaky.
Partai Demokrat juga memecat Marzuki Alie lantaran melanggar etika dan menyatakan secara terbuka ke publik soal konflik di internal tubuh partai. Marzuki juga dinilai melakukan permusuhan kepada Partai Demokrat.
“Tindakan yang bersangkutan telah mengganggu kehormatan dan integritas serta kewibawaan Partai Demokrat,” tutur dia lagi. (kus/dia)