HUJAN deras disertai angin kencang yang terjadi di wilayah Kabupaten Bantul, DIY pada dua hari terakhir menyebabkan enam rumah dan tempat wisata mengalami kerusakan akibat pohon tumbang.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, dari data laporan Bhabinkamtibmas, sejumlah rumah yang mengalami kerusakan tersebut berada di Padukuhan Karang RT 02 Poncosari Srandakan, Padukuhan Kebosungu 1 RT 3 Dlingo, Padukuhan Sowangsan – Salaman Kalurahan Karangtalun Imogiri, Padukuhan Bembem RT 13 Trimulyo Jetis, Padukuhan Watu Argomulyo Sedayu dan Padukuhan Gulon RT 01 Srihardono Pundong.
“Pohon tumbang juga menyebabkan dua gazebo di obyek wisata Lembah Sorori Pelemadu Sriharjo Imogiri, mengalami kerusakan,” kata Jeffry, Jumat 19 Januari 2024.
Selain itu, lanjut Jeffry, pohon tumbang juga terjadi di Jalan Mangun Negoro Padukuhan Kategan Patalan Jetis, menimpa kabel telepon sehingga membahayakan pengguna jalan. Pohon tumbang juga terjadi di Jalan Kaliurang wilayah obyek wisata Pinus Asri Muntuk Dlingo.
Akibat intensitas hujan tinggi, juga menyebabkan plafon ruang kelas IV SD Negeri Terban Padukuhan Cangkring Sidomulyo Bambanglipuro runtuh. Akibat kejadian ini, tiga siswa mengalami luka ringan hingga dilarikan ke Puskesmas terdekat.
“Polisi bersama Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dan masyarakat, melaksanakan kerja bakti di lokasi tersebut,” beber Jeffry.
Dari sejumlah peristiwa yang disebabkan hujan intensitas tinggi disertai angin kencang tersebut, tidak ada korban jiwa. Namun, masyarakat diimbau untuk berhati-hati pada saat melakukan aktivitas di luar rumah, khususnya pada saat terjadi hujan deras dan angin kencang.
“Untuk korban jiwa nihil. Kami imbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati ketika beraktivitas di luar ruangan saat hujan intensitas tinggi dan angin kencang,” imbaunya.
Dari data yang ada, ungkap Jeffry, sebanyak tujuh kecelakaan lalu lintas, juga terjadi dalam dua hari terakhir saat hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Bantul. Tidak ada korban jiwa, namun sembilan korban mengalami luka-luka.
Jeffry mengimbau, pengendara bijak dalam mengatur kecepatan terutama pada saat musim hujan untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
“Bila hujan dan minim penerangan, baiknya tidak ngebut. Utamakan keselamatan bukan kecepatan,” tegasnya.
Terakhir, sebuah pikap mengalami kecelakaan tunggal di Ring Road Selatan, Pedukuhan Jadan, Kalurahan Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul. Diduga gegara sopir kurang konsentrasi, sehingga mobil pikap terguling dan menyebabkan dua orang luka.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menjelaskan, kejadian bermula saat pikap bernomor polisi AB 8335 ET yang dikemudikan Koirul (23), warga Magelang, Jawa Tengah melaju dari arah timur ke barat pukul 03.45 WIB. Saat itu Koirul bersama Harsono Imanto (34), warga Purworejo, Jawa Tengah.
“Sampai di tikungan depan CARfix itu pikap tiba-tiba oleng ke kanan dan menabrak pembatas jalan. Hingga akhirnya mengenai tiang penerangan lampu jalan dan pikap terguling ke kiri,” katanya.
Akibat kejadian tersebut, pikap mengalami kerusakan berupa penyok pada body depan dan kaca depan pecah. Sedangkan Koirul mengalami luka memar pada kaki kiri.
“Untuk penumpangnya mengalami luka patah tulang bahu kiri dan luka sobek di kaki tangan dibawa ke RS PKU Muhamadiyah Gamping,” ujarnya.
Terkait penyebab laka tunggal, Jeffry menyebut karena kondisi jalan yang basah akibat hujan. Selain itu sopir kurang konsentrasi saat mengemudi.
“Penyebabnya kurang konsentrasi dan jalan basah sehingga licin dan pikap oleng,” tandasnya. (fat/kus)