DALAM rangka Milad 1 Abad RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Milad ke-14 RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Panitia Milad PKU menyelenggarakan kegiatan kompetisi nasional RES (Resuscitation in Emergency Setting) Battle dan Mini Workshop.
Kompetisi nasional yang diselenggarkan dalam dua tahap pada 18-19 Februari 2023 secara offline di Convention Hall Lantai 4 Gedung Erwin Santosa RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, diikuti 35 kelompok dari 33 Rumah Sakit se-DIY dan Jawa Tengah.
Adapun pesertanya terdiri dari RSU Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah, RSU UMM, Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang, RS Muhammadiyah Lamongan, RS Aisyiyah Kudus, RS PKU Muhammadiyah Temanggung, RSU PKU Muhammadiyah Bantul, RS PKU Muhammadiyah Sruweng.
Juga RS Aisyiyah Muntilan, RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara, RS PKU Muhammadiyah Surakarta, RS PKU Muhammadiyah Gombong, RSU PKU Muhammadiyah Purbalingga, RSIY PDHI, Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
RS Islam Aminah Blitar, RSUD Wates, UPT PSC 119 YES Kota Yogyakarta, RS Akademik UGM, RSU Aisyiyah Ponorogo, RS Panti Rini, RSU Rizki Amalia Medika, RS Hermina Yogya, Rumah Sakit Mata “Dr YAP” Yogyakarta, RSU PKU Muhammadiyah Kutowinangun.
RSU Amanah Sumpiuh, RSI Siti Aisyah Madiun, RSUM Bandung Tulungagung, RSU PKU Muhammadiyah Delanggu, Rumah Sakit “JIH” Yogyakarta, RSJ Grhasia, RSU Panti Rapih Yogyakarta, RS Umum Aminah Blitar dan RS PKU Muhammadiyah Temanggung.
Ketua Panitia Milad, dr Masykur Rahmat, ucapkan terima kasih kepada rumah sakit yang telah mengirimkan perwakilannya.
Dijelaskan Masykur, kegiatan ini merupakan satu dari 16 acara milad. Dan acara yang ke-14 ini terbuka untuk umum, jejaring serta mitra RS PKU Muhammadiyah se-DIY.
Selain itu juga mengundang RS PKU Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Indonesia, yang merupakan anak-cucu RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang melahirkan beberapa PKU yang lain.
Ketua Panitia Kompetisi Nasional RES Battle & Mini Workshop, Eka Yoga, menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menjadi ajang silaturahmi sie medis IGD dari RS se-DIY dan RSMA (Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah)se-Jawa.
“Selain itu menjadi media belajar bersama dalam hal penanganan kegawatdaruratan di Instalasi Gawat Darurat,” kata Eka Yoga.
Bentuk kompetisi nasional RES (Resuscitation in Emergency Setting) Battle yang pesertanya para perawat dan dokter rumah sakit, masing-masing terdiri dari tim dengan jumlah 1 dokter dan 3 perawat.
Menurut Eka Yoga, kegiatan ini pada hakikatnya tidak hanya lomba RES Battle & Mini Workshop saja. “Tapi terarah pada substansi bagaimana paramedis dapat melayani secara profesional, unggul dan Islami,” kata Eka Yoga.
Salah satu keunggulan dari kegiatan ini bagi peserta yang ikut adalah untuk mengukur kemampuan tim gawat darurat rumah sakit dari tempat peserta dan meng-update ilmu terkait penanganan kegawatdaruratan medis.
Bukan hanya itu saja. Bagi peserta yang ikut akan mendapatkan fasilitas keikutsertaan dalam kompetisi, workshop kegawatdaruratan medis ber-SKP IDI dan PPNI + goody bag, makan dan snack, doorprize serta hadiah untuk pemenang dengan total Rp12 juta: Juara 1 Rp5 juta, Juara2 Rp3 juta, Juara 3 Rp2 juta, Juara Harapan 1 Rp1 juta dan Juara Harapan 2 Rp750 ribu.
Adapun tim yang masuk ke putaran final pada kompetisi nasional RES Battle ini adalah Grup A: A6 RS Panti Rapih, Grup B: B5 RS UGM, Grup C: C5 RS PKU Muhammadiyah Surakarta, Grup D: D7 RS Bethesda Yogyakarta dan Grup E: E3 RS Muhammadiyah Lamongan.
Sedangkan untuk game the best compressien juaranya adalah JIH dan Hermina. Selain itu ada lomba yel-yel dari masing-masing tim. (Fan)
Discussion about this post