TIGA orang wisatawan asal Kabupaten Subang, Jawa Barat terseret arus di pantai Parangtritis, Bantul Rabu pagi.
Beruntung, nyawa dua wisatawan yang masih berstatus pelajar tersebut bisa diselamatkan. Sementara satu orang wisatawan masih dalam pencarian.
Peristiwa bermula saat ketiga korban bernama Fida Auni (14), M Nabil (16) serta Ziyan Gini (12) dan rombongan keluarganya dari Subang Jawa Barat tiba di pantai Parangtritis sekira pukul 09.00 WIB.
Pukul 09.45 mereka menuju ke bibir pantai untuk bermain air. Setibanya di pantai ketiga 3 korban secara tidak sadar terbawa arus ke arah palung dan terseret ketengah.
Mengetahui hal itu, petugas Rescue Ops Ketupat Ditpolairud, piket SAR Regu 2 Ditpolairud, SAR Linmas wilayah 3 Parangtritis serta Basarnas yang berada dilokasi langsung memberikan pertolongan.
“Dua korban dapat di selamatkan dan dibawa klinik terdekat. Semetara satu korban bernama Fida Auni (14) hingga saat ini masih dalam proses pencarian petugas,” kata Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry, Rabu 26 April 2023.
Wisatawan Dihimbau Tak Mandi Dilaut
Terpisah, Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, mengimbau wisatawan pantai tidak mandi di laut. Hal tersebut dilakukan agar menghindarkan wisatawan dari kecelakaan laut (laka laut).
Ia menjelaskan, banyak wisatawan yang mengunjungi pantai di Bantul seperti Parangtritis, Samas, Pandansimo dan Baru.
“Saya sampaikan kepada para wisatawan yang tengah berlibur di pantai supaya tidak mandi di laut, karena di Laut Selatan terdapat palung dan ombaknya besar,” kata Ihsan.
Menurutnya, kawasan pantai di Kabupaten Bantul menyimpan potensi ancaman bahaya bagi wisatawan. Berupa titik palung di sejumlah kawasan pesisir pantai.
Ia membenarkan para wisatawan kerap tergoda. Awalnya hanya bermain di tepi pantai. Tak selang lama mulai bergeser ke sisi tengah.
Tanpa disadari, arus laut bawah mulai menarik tubuh ke tengah laut. Apabila tak bisa berenang, maka wisatawan akan tergulung arus dalam.
“Paling berbahaya kalau airnya tenang. Arus balik bawah sangat deras, jadi memang dilarang untuk mandi di laut,” paparnya. (fad/kus)
Discussion about this post