SEKS dan hasrat adalah bagian penting dari hubungan yang memuaskan di atas ranjang. Masalahnya, gairah atau hasrat seksual ini dapat menurun seiring bergulirnya waktu, sehingga menjadi salah satu masalah seksual yang dapat dialami pria dan wanita.
Penurunan hasrat seksual pada wanita bisa didorong oleh berbagai faktor. Mula dari stres, perubahan hormon, konsumsi obat-obatan tertentu, hingga gangguan kesehatan tertentu seperti diabetes, penyakit jantung, dan hipotiroidisme.
Nah, seperti dikutip InilahJogja dari halodioc Sabtu 24 Maret 2023, menyoal hasrat seksual wanita ada satu hal yang menarik untuk dibahas, yaitu menyoal mitos-mitos yang kerap menyelimutinya. Faktanya, masih ada sebagian orang yang mempercayai mitos-mitos di atas ranjang, salah satunya hasrat seksual pada wanita.
Lantas, apa saja sih mitos hasrat seksual wanita yang perlu diketahui? Agar tak ikut tersesat, yuk pahami mitos-mitos mengenai hasrat seksual wanita di bawah ini.
1. Hasrat Seksual Wanita Jarang Menurun
Mitos seksual wanita yang masih sering dipercaya yaitu berkaitan dengan libodo atau gairah seksualnya. Sebagian orang percaya kalau wanita jarang mengalami penurunan gairah seksual. Mereka mempercayai bahwa wanita selalu “panas” di atas ranjang.
Faktanya, menurut ahli di Women’s Health Research Institute dan University of British Columbia, satu dari tiga wanita mengalami hasrat seksual yang rendah. Angka ini cukup konsisten di berbagai kelompok wanita. Hasrat seksual yang rendah bisa menyerang wanita tanpa memandang usia, etnis, orientasi seksual, atau status hubungan mereka. Hal yang perlu ditegaskan, hasrat seksual wanita yang rendah merupakan hal yang biasa terjadi.
Penting juga untuk diketahui bahwa sangat umum hasrat seksual berfluktuasi seiring waktu. Hasrat seksual meningkat dan berkurang selama bertahun-tahun, bulan, dan bahkan selama berhari-hari. Seperti kebahagiaan, hasrat seksual adalah emosi yang responsif, yang artinya ia merespons pemicu di lingkungan kita.
2. Butuh Hasrat Seksual yang Kuat
Mitos hasrat seksual wanita yang lainnya berkaitan dengan hubungan kehidupan seks yang memuaskan, dan gairah seksual. Masih banyak yang mempercayai kalau kehidupan seks yang memuaskan membutuhkan hasrat seksual yang kuat. Bagaimana faktanya?
Menurut para ahli di atas, wanita yang memiliki gairah seksual yang rendah, tidak berarti tidak akan bisa memiliki kehidupan seks yang memuaskan.
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa seseorang mungkin terus merasa puas secara seksual meski memiliki hasrat seksual yang rendah. Di sisi lain, memiliki tingkat hasrat seksual yang kuat bukan jaminan untuk mendapatkan kepuasan seksual di atas ranjang.
3. Hasrat Seksual Tidak Bisa Diubah
Selain dua hal di atas, mitos hasrat seksual wanita lainnya adalah kepercayaan bahwa hasrat seksual yang rendah tidak bisa diubah. Padahal, masalah hasrat seksual yang satu ini bisa kok diatasi.
Caranya tentu dengan mengetahui hal yang menyebabkan turunnya gairah seksual. Misalnya stres, kelelahan, suasana hati yang rendah, atau hal lainnya. Setelah penyebabnya diketahui, barulah dokter atau psikolog mencari cara untuk mengatasi hal tersebut.
Penelitian University of British Columbia – Sexual Health Research secara konsisten menunjukkan, bahwa stres adalah penghambat hasrat seksual wanita yang sangat umum.
Wanita dengan hasrat seksual yang rendah menunjukkan gangguan dalam pola pelepasan kortisol (hormon stres) harian mereka, yang menunjukkan masalah dengan sistem respons stres mereka.
Nah, itulah beberapa mitos hasrat seksual pada wanita yang tak perlu dipercaya. (kaf/lia)