PLT Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, sebanyak 27 orang masih hilang dampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru.
Jumlahnya bertambah 18 dari data Minggu (5/12/2021) yang tercatat masih sembilan orang hilang.
“Posko tanggap darurat bencana awan panas dan guguran Gunung Semeru melaporkan jumlah warga yang masih dinyatakan hilang sebanyak 27 orang,” terangnya, dalam siaran persnya kepada awak media, Senin (6/12/2021).
Sampai sekarang, total 15 orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Rinciannya, 8 korban meninggal teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 7 lainnya di Kecamatan Candipuro.
Menurut Abdul, total korban terdampak awan panas guguran Gunung Semeru sebanyak 5.205 jiwa. Tercatat 1.707 jiwa mengungsi di 19 titik.
Adapun 19 titik itu antara lain, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Supiturang 04; Masjid Baitul Jadid Dusun Supiturang; SDN Oro Oro Ombo 3; dan SDN Oro Oro Ombo 2.
Kemudian, Masjid Pemukiman Dusun, Kampung Renteng (Desa Oro Ombo), dan Balai Desa Oro Oro Ombo.
Berikutnya, Balai Desa Sumberurip, SDN Sumberurip 2 serta beberapa rumah kerabat di sekitar Dusun Kampung Renteng, dan Dusun Sumberbulus di Desa Oro Oro Ombo.
Lalu, di Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng (Desa Sumberwuluh), Dusun Kajarkuning (Desa Sumberwuluh), dan Kantor Camat Candipuro. Kemudian Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian, dan Masjid Nurul Huda Alon Pasirian. (pmj/sil)