Dialog bisnis “26 Tahun BTM Amman Magelang Mengabdi untuk Negeri” yang mengangkat tema transformasi digitalisasi dan manajemen Kinerja KPI (Key Performance Indicator) dan Pra RAT tutup buku 2024 berlangsung pada Kamis (17/4).
Dialog diawali oleh Ketua BTM Amman Magelang, HM Nasiruddin, MA, yang menjelaskan di perjalanan 26 tahun BTM Amman Magelang ini bertransformasi dari awalnya berupa BMT ke BTM menjadi langkah ikhtiar untuk memantapkan visi sebagai Pusat Keuangan Syariah Muhammadiyah.
Nasiruddin mengatakan, transformasi tersebut tidak berhenti, dengan langkah yang pasti BTM Amman terus berkembang dan bertumbuh untuk menghadirkan manfaat bagi masyarakat.
Dalam rangka Pra Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2024 Bitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) Amman Magelang, Jawa Tengah, juga digelar dialog bisnis.
Bentuk inovasi dan menindaklanjuti dari amanat PP Muhammadiyah pada Muktamar Muhammadiyah di Surakarta dengan salah satu program prioritasnya adalah reformasi organisasi dan digitalisasi.
“BTM Amman Magelang telah melakukan transformasi digital dan kaitannya dengan KPI,” ungkap Nasiruddin.
Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Magelang yang diwakili Kepala Bidang Koperasi Bambang Siswanto, SKM, MM, mengapresiasi baik dengan diterapkannya transformasi digital dan manajemen kinerja KPI ini oleh BTM Magelang.
Bambang mengatakan, sejalan dengan kebijakan dari Kemenkop, prinsipnya ialah bagaimana BTM Amman dapat amanah kepada masyarakat dengan berbagai layanan yang diberikan.
Inovasi yang dilakukan sudah sangat baik. Dengan adanya 2 aspek tersebut BTM Amman dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya Fraud, baik yang dilakukan oleh pengelola, pengurus, pengawas. ‘Sedini mungkin baik secara digital maupun pengukuran kinerja masing-masing karyawan,” ujar Bambang.
Sebagai koperasi primer yang berada setingkat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), BTM Amman Magelang perlu mengintegrasikan program-program dengan Pusat BTM Jawa Tengah sebagai koperasi sekunder.
Ketua Induk BTM, Drs Achmad Su’ud, M.Si, menyampaikan beberapa hal yang membuat lembaga keuangan itu bisa bermasalah. “Yang pertama hindari Fraud dan operasikan dengan sistem yang terstandarisasi serta dengan pengawasan yang ketat,” kata Achmad Su’ud.
Keberadaan BTM Amman, kata Achmad Su’ud, telah memenuhi apa yang telah digariskan. “Tunduk atas regulasi yang kami gulirkan,” ungkapnya.
Sejalan dengan program yang digulirkan oleh BTM Amman Magelang tentang transformasi digitalisasi, tak lepas dari dukungan lembaga keuangan, dalam hal ini perbankan.
BTN Syariah menjadi mitra strategis BTM Amman dalam mengolaborasikan dan sinergitas program-program. Sub Branch BTN Syariah, Didi Tri Wicaksono, mengatakan, peran perbankan dalam hal ini adalah mendukung dari sisi infrastruktur yang dimiliki seperti digitalisasi.
“Pasar syariah terlalu besar untuk disaingkan lebih baik dikolaborasikan dengan digitalisasi berdampak dari kinerja, baik kinerja dari BTM Amman Magelang maupun BTN Syariah,” katanya.
Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, Ph.D, dalam dialog bisnis menyampaikan apresiasi kepada BTM Amman atas inovasi dan transformasi yang telah dilakukan.
Pada kesempatan itu Sayuti mengatakan bahwa prinsip pokok di Muhammadiyah ialah amanah. “Muhammadiyah dengan usia yang lebih dari 100 tahun ini, tentu dibuktikan dengan kinerja persyarikatan baik dari organisasi dan AUM yang terus berkembang. Artinya, ada public trust yang sangat tinggi,” ungkap Sayuti.
Peran BTM Amman sebagai Pusat Keuangan Syariah tak lepas dari tanggung jawab dan amanah yang diberikan oleh masyarakat dan umat.
Untuk itu, kata Sayuti, sebagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang ekonomi BTM Amman perlu didukung oleh kinerja baik dan public trust yang tinggi. “Agar dapat bertahan dan menebarkan manfaat bagi umat,” paparnya.
Muhammadiyah akan semakin dipercaya jika BTM Amman juga dapat melayani dan membantu perekonomian masyarakat sehingga masyarakat memiiki kemandirian ekonomi.
“Muhammadiyah berbisnis dengan modal amanah public trust. Muhammadiyah hadir untuk membuktikan melalui AUM, amanah dikelola dengan baik dipercaya masyarakat, menguntungkan dan adil,“ kata Sayuti.
Tak dipungkiri, saat ini Muhammadiyah sudah berkontribusi di sektor pendidikan dan kesehataan. Sayuti optimis, jika amanah ditunaikan dengan baik oleh BTM Amman Magelang, diwujudkan melalui KPI dan instrument-instrumen yang terukur, maka pilar penting Muhammadiyah dalam konteks bisnis bisa diperkuat dengan akselerasi yang cepat.
Kata Sayuti, amanah menjadi prinsip dasar organisasi Muhammadiyah mendapatkan public trust yang tinggi. “Jika amanah tersebut kita terjemahkan ke instrumen yang lebih terukur, dikelola secara amanah, transparan dan profesional serta didukung oleh perangkat-perangkat lebih maju, maka saya sangat optimis kepercayaan masyarakat akan dimiliki,” pungkasnya. (ASA)
Discussion about this post