SEBANYAK 24 ribu sapi di Indonesia terpapar penyakit mulut dan kuku atau PMK. Penyebaran kasus PMK terjadi terjadi di 14 Provinsi, 112 Kabupaten/Kota di 908 Kecamatan.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia mencatat hingga tanggal 15 Januari 2025 kasus PMK di Indonesia sudah menembus angka 40.176 kasus.
“Jadi sekarang kami sampaikan. Tercatat, sampai kemarin 15 Januari data PMK secara nasional sebanyak 40.176 kasus. Tersebar di 14 Provinsi, 112 Kabupaten/Kota di 908 Kecamatan dan 2.669 desa,” kata Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Sintong HMT Hutasoit, saat mengunjungi kandang ternak di Andini Mulyo di Kalurahan Kalurahan Margoluwih, Kecamaran Seyegan, Kabupaten Sleman, DIY, Kamis 16 Januari 2025.
Lebih lanjut Sintong menjelaskan, data PMK dari hari ke hari terus menunjukkan angka penurunan.
“Hal ini berkat kerjasama antara pemeirntah pusat dan daerah yang bersama-sama menangggulangi penyebaran PMK,” terangnya.
Ia menambahkan, mulai bulan Januari hingga Maret mendatang adalah vaksin PMK tahap pertama.
“Khusus untuk DIY jatah dosis vaksin ada di 113 ribu untuk satu tahun. Nah ini sudah masuk 11 ribu untuk tahap pertama bulan Januari., 34 ribu bulan Februari dan 11 ribu dibulan Maret,” ungkap Sintong.
Dirinya memaparkan, Kementerian Pertanian saat ini menyediakan 4 juta dosisi vaksin PMK secara nasional dan akan didistrubusikan secara bertahap.
“Stok vaksin kita aman. Kita sediakan 4 juta. Jadi di Indonesia ada 5 produsen vaksin. Tiga impor dan dua produk lokal. Data kita saat ini tersedia sekitar 20 juta dosis vaksin,” pungkasnya. (far/kus)