BANJIR di Demak, Jawa Tengah masih terjadi. Hingga kini total jumlah pengungsi banjir mencapai 21.000 jiwa. Para pengungsi masih membutuhkan pasokan makanan karena rumah mereka dan stok logistik tenggelam.
Pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan mengatakan, korban banjir Demak yang semula terdampak satu kecamatan menjadi empat Kecamatan. Ini dikarenakan Kementerian PUPR belum mampu membendung dua tanggul yang jebol yang lumayan lebar.
“Para korban bencana hari ini diuji dengan daya reseliensinya atau daya tahan. Karenanya, gotong-royong dari seluruh masyakat Indonesia menjadi kunci agar para korban dapat dibantu dengan maksimal,” katanya, Kamis (15/2/2024).
Ditambahkan Saidah, dalam kebencanaan Baznas bergerak dalam tiga hal, yakni kedaruratan yang ditangani oleh tim evakuator. Kemudian, tim rumah sakit Baznas menyediakan layanan pengobatan, selanjutnya bidang pendidikan yang menyediakan forum-forum psikososial untuk anak-anak.
“Kita melihat pascabanjir, yaitu kerugian yang mengakibatkan munculnya kemiskinan-kemiskinan baru. Ini yang akan kita antisipasi daya dukung dari publik, jadi butuh gotong-royong di antara kita,” tandasnya. (pmj/fad)