INDONESIA kembali berpartisipasi dalam kegiatan pameran dagang Internasional Food Africa 2021 yang berlangsung pada 12-14 Desember 2021.
Dua belas perusahaan Indonesia yang sebagian besar merupakan UMKM turut dalam pameran kali ini dengan menawarkan berbagai jenis produk, seperti rempah-rempah, kacang-kacangan, wafer, biskuit, keripik kulit ikan, bumbu masakan, bawang goreng, terasi, mie kuah tauco, tepung adonan untuk bakso, kopi dan produk turunan sawit (shortening dan vegetable oil)
Yang menggembirakan, di hari pertama dua perusahaan Indonesia sudah mencetak transaksi bisnis senilai Rp 47 miliar untuk produk rempah-rempah dan kopi, yaitu PT Anugerah Global Sampurna, dan Golden Coffee Bean dengan perusahaan Mesir El Nada for Import & Export, Knuz ElBon Import & Export, dan Haggag for Import & Export.
Nilai tersebut diperkirakan akan bertambah mengingat beberapa negosiasi masih berlangsung di hari pertama dan akan dilanjutkan di hari kedua dan hari ketiga. Produk-produk yang menarik minat para pembeli dari pengunjung pameran khususnya para pengusaha Mesir yaitu antara lain shortening, vegetable ghee, coconut butter substitute (CBS), kopi, rempah-rempah dan makanan ringan. Beberapa buyer juga menanyakan produk tuna kalengan dan sarden kalengan.
Menteri Perdagangan dan Industri Mesir, Nevein Gamea, dan Menteri Logistik dan Industri Dalam Negeri, Ali Moselhi usai meresmikan pembukaan Food Africa, berkesempatan singgah di paviliun Indonesia di Hall-4 Egypt International Exhibition Center – EIEC Kairo (12/12/2021) dan mendapatkan pengalungan kehormatan Selendang Bekak Riana dan Selendang Tapis dari Provinsi Lampung yang disematkan langsung oleh Kuasa Usaha ad Interim, didampingi Atase Perdagangan, Pelaksana Fungsi Pensosbud, Pelaksana Fungsi Ekonomi dan Atase Pertahanan KBRI Kairo.
Kuasa Usaha ad Interim (KUAI) KBRI Kairo, M. Aji Surya menerangkan, kehadiran Indonesia dalam even Food Africa ini untuk memberikan gambaran kepada para buyer baik buyer Mesir, Timur Tengah dan Afrika.
“Dimana produk Indonesia dapat bersaing secara kualitas dan harga dan memiliki potensi yang besar untuk pasar di kawasan,” ujarnya.
“Keikutsertaan Indonesia di ajang pameran dagang Food Africa ini sebagai upaya bersama KBRI Kairo dengan Kemendag RI untuk mengembangkan penetrasi produk pangan Indonesia baik di Mesir maupun negara-negara Afrika lainnya, khususnya dari kalangan UMKM Indonesia,” jelas KUAI, M. Aji Surya.
Selain itu, keikutsertaan Indonesia pada pameran Food Africa 2021 ini juga sebagai bentuk dukungan pemerintah RI pada program Indonesia Spice up the World yang digagas oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarinvest) yang belum lama ini dilaunching secara resmi pada Dubai Expo.
Atase Perdagangan KBRI Kairo, Irman Adi Purwanto Moefthi menambahkan, kegiatan pameran Food Africa ini adalah pameran yang ditunggu-tunggu oleh para buyer potensial.
“Banyak buyer kopi dan rempah-rempah serta produk pangan lainnya yang sengaja datang dari luar kota Kairo seperti Alexandria, Damietta, Beni Suef, Suez dan kota-kota lainnya di Mesir. Produk pertanian dan perikanan hasil laut sangat dominan diminati para buyer Mesir,” kata dia.
Sebagai catatan, nilai ekspor non migas Indonesia ke Mesir pada Januari-September 2021 sebesar USD 1,09 Miliar atau meningkat 45,94 % dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan ekspor produk makanan olahan Indonesia pada periode Januari-September 2021 sebesar USD 21,38 juta atau meningkat sebesar 26,36 % dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (kal/yul)
Discussion about this post